saveninjavideo

Welcome to my blog!

3 Hal yang Perlu Diperhatikan sebelum Memilih Peer to Peer Lending!

Ilustrasi Peer to Peer Lending

Lembaga keuangan di masyarakat berfungsi untuk melayani simpan pinjam. Tidak dipungkiri bahwa kebutuhan pinjaman modal akan sangat membantu dalam menambah modal usaha hingga kebutuhan pokok seperti pembelian rumah, kendaraan, hingga pendidikan. Apakah Anda hendak menggunakan layanan peer to peer lending? Simak beberapa hal yang perlu diperhatikan berikut ini.

Perhatikan kemampuan bayar

Ini yang paling penting jika Anda hendak melakukan pinjaman. Terkadang orang-orang hanya memikirkan yang penting mendapatkan pinjaman dulu, tanpa memikirkan bagaimana nanti cara melunasinya. Akibatnya, jika Anda tidak membayar dengan tepat waktu, proses pinjaman di kemudian hari akan lebih susah.

Anda harus benar-benar memperhitungkan penghasilan bulanan Anda. Selain itu, perhatikan pula pengeluaran untuk kebutuhan pokok dan simpan biaya darurat (untuk jaga-jaga jika ada kebutuhan mendesak), baru kemudian sisanya adalah kemampuan Anda untuk membayar kredit.

Memiliki izin dan terdaftar OJK

Layanan pinjaman peer to peer lending yang legal di Indonesia harus sudah terdaftar dan memiliki izin dari OJK (Otoritas Jasa Keuangan). Adapun bahaya pinjaman peer to peer lending yang tidak terdaftar OJK di antaranya adalah tidak ada pengawas yang memantau penyelenggaraan pinjaman, sehingga denda yang diajukan bisa sangat besar apabila melebihi jangka waktu pembayaran. Selain itu, prosesnya tidak transparan yang dapat memungkinkan terjadinya penipuan.

Untuk mengetahui apakah lembaga keuangan peer to peer lending yang hendak Anda gunakan sudah berizin atau belum, Anda bisa mengunjungi situs web OJK yang mana akan selalu memperbarui informasi mengenai daftar peer to peer lending yang legal.

Perhatikan risiko

Sebagian besar peer to peer lending memang memiliki syarat pengajuan pinjaman yang mudah, tanpa jaminan, dan juga prosesnya pun cepat. Namun, kebanyakan juga memiliki return (pengembalian yang besar), untuk mengurangi risiko peminjam yang tidak membayar.

Oleh karena itu, Anda harus memperhatikan risiko jika terlambat melakukan pengembalian. Berapa suku bunga pinjaman yang diajukan? Berapa denda yang harus dibayarkan jika Anda terlambat membayarkan pengembalian? Jangan sampai Anda kemudian terlambat membayar 1 hari namun jumlah pembayarannya membengkak.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *