saveninjavideo

Welcome to my blog!

Dampak yang Ditimbulkan Bila Fungsi Hormon Estrogen Pada Wanita Rendah

Ilustrasi Fungsi Hormon Luteinizing

Berbagai jenis hormon terkait reproduksi pada wanita beserta fungsinya masing-masing seperti fungsi hormon luteinizing, hormon estrogen, hormon progresteron, dll. Fungsi hormon reproduksi estrogen pada pada wanita memiliki peranan yang sangat besar. Mulai untuk membantu perkembangan secara seksual pada remaja perempuan ketika mengalami pubertas, mengatur penebalan pada dinding rahim pada saat siklus menstruasi dll. 

Hal – hal yang Terjadi Bila Produksi Hormon Estrogen Rendah

Ada beberapa hal yang dapat terjadi bila fungsi hormon reproduksi estrogen rendah, hal ini bisa memberikan dampak yang cukup besar untuk seorang wanita, seperti :

  • Nyeri ketika berhubungan badan karena kurangnya lubrikasi pada area miss V. 
  • Meningkatkan risiko infeksi pada saluran kemih karena penipisan dinding uretra. 
  • Menstruasi yang tidak teratur maupun tidak mengalami menstruasi. 
  • Perubahan pada suasana hati yang sangat ekstrim. 
  • Payudara terasa sangat nyeri. 
  • Hot flashes. 
  • Depresi. 
  • Kelelahan. 
  • Sering merasakan nyeri pada kepala dan meningkatkan frekuensi maupun intensitas migrain yang sudah sering di derita. 
  • Sulit untuk berkonsentrasi. 
  • Tulang mudah rapuh sehingga lebih mudah patah. 

Jika dibiarkan pada perempuan hormon reproduksi ini bisa mengakibatkan masalah kesuburan. Oleh sebab itu, jika Anda mengalami tanda – tanda seperti yang sudah disebutkan di atas akan lebih baik bila melakukan diskusi dengan dokter yang profesional. 

Berbagai Hal yang Mengakibatkan Rendahnya Hormon Estrogen

Pada dasarnya, hormon estrogen ini dihasilkan pada indung telur atau ovarium. Jadi segala gangguan yang bisa memberikan pengaruh pada ovarium bisa mengancam produksi hormon estrogen. Namun akan ada beberapa hal lainnya yang bisa memicu dalam penurunan produksi hormon estrogen, yaitu :

  • Anoreksia. 
  • Olahraga yang terlalu berlebihan. 
  • Sindrom Turner. 
  • Fungsi pada kelenjar pituitari yang sangat rendah. 
  • Kegagalan pada orang ovarium, bisa disebabkan oleh defek genetik, toksin, maupun kondisi pada autoimun. 
  • Gagal ginjal yang sudah kronis. 

Harus diketahui bahwa penurunan pada fungsi hormon reproduksi estrogen pada seorang wanita bila memasuki usia di atas 40 tahun yang ditandai dengan datangnya menopause. Pada masa transisi ini disebutkan dengan perimenopause. Pada masa itu, ovarium akan tetap melakukan produksi estrogen, tetapi dengan jumlah yang sedikit sampai akhirnya terhenti sama sekali atau di saat menopause. Sedangkan fungsi hormon luteinizing meningkat setelah menopause.

Penanganan Hormon Estrogen yang Rendah

Agar bisa menangani hormon estrogen yang rendah, dokter umumnya akan memberikan estrogen buatan, baik itu lewat oral, suntik maupun vagina. Estrogen buatan ini bisa membantu dalam penurunan risiko terjadinya patah tulang, kurang seimbangnya hormon yang lain dan penyakit kardiovaskular. 

Terapi ini dapat dilakukan dalam jangka waktu yang panjang dan bisa dilakukan pada wanita yang sudah mendekati masa menopause atau yang menjalani operasi pengangkatan rahim. Di luar kasus tersebut, terapi hanya akan dilakukan selama 1 – 2 tahun. Hal ini dilakukan karena terapi estrogen bisa menimbulkan risiko terserang penyakit kanker. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *